Rabu, 13 November 2013

Resensi novel

                                                                     Honey money
Judul: Honey Money
Pengarang: Debbie
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2010
Jumlah halaman: 248

          Novel ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Prity Diana. Dia mempunyai impian untuk menemukan cowok tajir, tampan dan romantis. Ia bermimpi seperti ini karena merasa bosan, setelah berpacaran dengan Elbert, seorang cowok pintar, yang bisa dibilang pelit dan gak romantis.Bayangkan saja saat mereka pacaran, mereka selalu naik angkot saat pergi nge-date. gimana Dee gak sebel kalo kayak gitu terus. selain itu, Elbert tidak seperti pacar-pacar lain,yang selalu memberikan bunga di saat yang spesial, membayari makanan yang mereka pesan. Inilah sebabnya Dee bermimpi menemukan cowok tajir.
Di sekolah, Dee termasuk anak yang pintar dan ceria. Ia memiliki 2 orang sahabat cewek, yaitu Sandra dan Liana. Dee juga berteman akrab dengan Tutut dan Anthony. Diam-diam, Dee naksir dengan Tommy, salah satu teman seangkatannya. Ia senang sekali saat dipasangkan dengan Tommy menjadi salah satu crew di acara sekolahnya. Tapi sayangnya cinta mereka terlarang, karena Tommy anak ips sedangkan Dee anak ipa. Anak ips dan anak ipa saling bermusuhan.     
Akhirnya Disaat ulang tahun Ane, salah satu teman kelasnya, Dee berkenalan dengan sepupu temannya itu yang bernama Rendy Alexander yang terlihat menawan, tinggi, keren, tajir, pendidikan ‘bagus’, punya mobil Altis, lulusan SMA Cahaya Harapan yang terkenal dengan murid-muridnya yang berdompet tebal. Dan dari situ bisa disimpulkan, Rendy sangat kaya raya. Sejak awal, Dee sudah naksir dengan Rendy. Dee bahagia sekali karena pertemuan nya nggak sampai di situ aja. Rendy datang ke sekolahnya untuk menonton Permata Cup.
Rendy sering mengajaknya jalan-jalan, hingga suatu hari panggilan mereka menjadi ‘aku-kamu’ yang pasti bikin Dee semakin berharap buat jadian dengan Rendy. Akhirnya, ia resmi menjadi pacarnya Rendy. Bahkan berkenalan dengan keluarganya, termasuk tante Deviana, ibu tiri Rendy. Lama kelamaan pun, Dee mulai merasakan, bahwa cintanya untuk Rendy adalah tulus. Dee perlahan menyayangi cowok itu.
Setelah semua kejadian manis yang bikin Dee bahagia, ia harus menerima kenyataan tentang Rendy. Sepupunya, Steffani menceritakan sahabatnya sekaligus mantan Rendy,  yaitu Mitzy yang udah diperas sama Rendy dengan membelikannya stik billyard yang harganya mahal. Lalu kemudian pada suatu hari, sahabat kecilnya Stefan mengajaknya ke suatu tempat yang ternyata adalah lokasi rumah duka ibu tiri Rendy. Disana dia bertemu dengan ibu kandung Rendy, tante Nadia. Tante Nadia menceritakan masa lalu keluarga Rendy,  kemudian Dee semakin memperkuat kenyataan bahwa Rendy itu matrealistis. Mau engga mau Dee harus bertahan, mempercayai Rendy sepenuhnya. Apalagi ketika dirasanya, cintanya untuk Rendy sudah tumbuh dan membesar dengan tulus. Dee mengundang Rendy ke hari ulang tahunnya, tapi ternyata Rendy sama sekali tak datang dan membuatnya bertekad untuk tidak menemuinya lagi.  
 Selesai pesta, dia mendapatkan telepon dari Rendy. Ternyata, Rendy menelponnya hanya untuk memintanya putus. Akhirnya mereka pun putus. Dee pun memilih untuk kuliah di Singapura mengambil jurusan psikologi sekalian untuk melupakan Rendy.Pelan–pelan, Dee mulai menerima kehadiran Stefan didalam hidupnya.
Diapun mencoba menyayangi sahabat sejak kecilnya yang ternyata sama seperti Randy, hanya ingin harta Dee saja. Setelah di selidikin terus menerus ternyata Stefan yang memitnah Randy. Padahal sebenarnya Randy sayang dengan tulus sma Dee.
Beberapa jam sebelum kepergian Dee ke Singapura, Dee menemukan kejutan di iPod miliknya karena didalamnya ada video pendek dari Rendy. Akhirnya, Dee pun kembali bersama Rendy.
Kesimpulan : jangan terlalu percaya sama omongan orang, karna belum tentu omongan nya benar. Lebih baik di selidiki dulu. Dan jika sudah ada buktinya baru boleh percaya
Novel ini sangat menarik, dan tidak bosan untuk dibacanya, namun tulisan nya terlalu kecil, membuat pembaca menjadi pusing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar